(Lanjutan Part 1) puas, Ratu tersenyum dan berkata, “Cermin kaca benggala, Siapa
wanita tercantik di dunia?” tak terduga, cermin itu menjawab, “Oh
Ratu, Putri Saljulah wanita tercantik di dunia. Di tengah rimba, tempat
kediaman tujuh kurcaci, disanalah Putri Salju berada.”
Sang Ratu menjerit marah. Ia merencanakan tindakan dendamnya.
Keesokan harinya, ketujuh kurcaci berangkat kerja. Putrid Salju
merapikan pondok itu sambil bersenandung.
Tak lama kemudian, serang nenek-nenek mengetuk pintu. Dialah
sang Ratu yang menyamar sebagai wanita penjual keliling. “Lihatlah barang-barang bagus ini, nak,” katanya sambil tertawa.
Putri Salju terpesona. Ia membiarkan wanita tua itu mengikatkan pita
merah jambu di lehernya unutk mencobakan. Tiba-tiba wanita tua
itu mengetatkan ikatannya! Putri Salju tercekik dan jatuh ke tanah.
Para kurcaci menemukan Putri Salju tergeletak hamper mati. Mereka
melepaskan pitanya dan gadis itu bernapas lagi. Paginya sudah sehat.
“Penjajah itu si Ratu jahat!” kata kurcaci. Sebelum berankat kerja,
mereka berpesan jangan membukakan pintu bagi orang yang tak
dikenal. Sementara itu, lagi-lagi cermin ajaib member tau Ratu bahwa
Putri Salju belum mati. Ratu pun marah dan menyamar lagi, kini
sebagai nenek ramah penjual sisir. Lagi-lagi, Putri Salju hampir mati
karena sisir itu beracun.
Kali ini para kurcaci geram. “Siapapun tidak boleh masuk rumah,” kata
mereka tegas. Ketika Ratu mengetahui dari cermin bahwa ia gagal
lagi, kemarahannya memuncak. Ia bertekad untuk membunuh Putri
Salju.
Keesokan harinya, Ratu membawa sekeranjang apel beracun dan
mengetuk pintu pondok kurcaci. “Pintunya tidak usah dibuka, anak
manis, “ katanya licik, “tetapi cobalah apel yang matang ini, rasa
segar dan nikmat sekali!”.
Putri Salju tidak curiga pada apel merah ranum dan menggigitnya
sepotong besar.
Ketika para kurcaci pulang sore hari, mereka menemukan Putri Salju
tergeletak di lantai. Segala usaha untuk menyelamatkannya sia-sia
saja. Ia tergeletak diam dan dingin. “Kita telah kehilangan gadis paling
cantik di dunia,” ratap mereka.
Sementara itu, jauh di Istana, ratu berdiri penuh keangkuhan di depan
cerminnya. “Cermin kaca benggala, Siapa wanita tercantik di dunia?”
“Cermin menjawab,” Ratu Elvira, wanita tercantik di dunia.”
Para kurcaci tidak dapat berpisah dengan Putri Salju. Pippinya merah
darah, kulitnya seputih salju, dan rambutnya sehitam kayu eboni.
Oleh karena itu, para kurcaci membuat peti mati dari kaca dan dengan
hati-hati membaringkan Putri Salju didalamnya. Gadis yang terbaring
itu tampak seolah-olah sedang tidur saja. Siang malam para kurcaci
berjaga disamping peti. Pada suatu petang, lewatlah seorang pangeran
muda. Begitu melihat Putri Salju, ia jatuh cinta. “Aku mohon pada
kalian, ijinkan aku membawanya pulang. Supaya ia dapat berbaring
dengan layak di istana.”
Para kurcaci akhirnya sama setuju.
Dalam perjalanan, menuruni gunung. Pada saat suatu ketika
salah seorang pelayan pengusng peti tersandung. Tiba-tiba dari
mulut Putri Salju keluar secuil apel yang selama ini tersangkut di
kerongkongannya.
Putrid Salju membuka matanya dan memandang Pangeran. Sang
Pangeran tentu saja gembira bukan kepalang. Dengan mata berbinar
ia berkata, “Aku cinta padamu, maukah kau menjadi istriku?” kata
Pangeran.
Putri Salju mengangguk bahagia.
Para kurcaci merasa girang. Mereka melambai-lambaikan ketika
gadis cantik itu berangkat dengan Pangeran, Putri Salju akhirnya
menikah dengan Pangeran. Mereka hidup berbahagia hingga hari tua.
Sementara itu, Ratu Elvira yang jahat akhirnya mati oleh niat jahatnya
sendiri, ketika hendak pergi membunuh Putri Salju, ratu Elvira terjatuh
ke jurang yang dalam bersama kereta kudanya.
cerita favorite sekali
BalasHapussurah al maun