Dahulu kala di belahan dunia ini. Di musim salju, seorang ratu duduk
menjahit di dekat jendela. Ketika ia melirik keluar untuk melihat
serpihan salju yang tertiup angin, tiba-tiba jarinya tertusuk jarum dan
tiga tetes darah menodai jahitannya.
“Jika nanti aku punya anak, “kata Ratu,”aku ingin punya putri yang
pipinya semerah darah, kulitnya seputih salju, dan rambutnya sehitam
kayu eboni.”
Ajaib, beberapa bulan sesudah itu, keinginan sang Ratu terkabul. Ia
mengandung dan kemudian melahirkan seorang putrid cantik dengan
pipi merah, kulit putih, dan rambut hitam.
Diberinya nama Putri Salju.
Namun sungguh malang nasib Putri Salju, ibunya tidak dapat
menemani lebih lama di dunia ini. Sang Ratu meninggal dunia, dan
Ayahnya menikah lagi.
Ratu bru ini cantik, namanya ratu Elvira tetapi sifatnya penuh dengan
iri dan dengki. Hanya mementingkan dirinya sendiri.
Ratu Elvira mempunyai benda ajaib yang paling disayanginya, yaitu
sebuah cermin ajaib. Setiap hari ia bertanya kepada cerminnya,
“Cermin kaca benggala, Siapa wanita tercantik di dunia?”
Cermin itu menjawab, “Oh Ratu, engkaulah wanita tercantik di dunia!”
Tetapi, Putri Salju semakin besar dan semakin cantik. Pada suatu hari,
ketika Ratu bertanya, Cermin kaca benggala, "Siapa wanita tercantik
di dunia?”
Kali ini cermin memeri jawaban yang lain, “oh Ratu, Putri Saljulah
wanita tercantik di dunia!”
Seketika wajah ratu cemberut, pucat, dan marah.
Sejak peristiwa itu, ratu sangat membenci Putri Salju, sedangkan
semakin hari gadis itu semakin cantik. Dengan rasa marah Ratu
memanggil seorang pemburu. “Bawalah Putri Salju ke hutan,”
perintahnya. “Bunuh dia dan bawa jantungnya kepadaku.”
Pemburu itu membawa Putri Salju kehutan, tetapi ia tidak sampai hati
membunuhnya. “Larilah,” bisiknya, “dan jangan kembali!”
Putri Salju tak tau jalan dan ia sangat takut, “Oh kemana aku harus
pergi?” tangisnya. Ia terus berjalan seorang diri.
Akhirnya ia melihat sebuah pondok ditempat terbuka.
Di luar dingin, maka Putri Salju mengintip ke dalam. Ruangannya
kecil dan aneh! Ada tujuh kursi kecil dan tujuh piring kecil. Di
sepanjang dinding ada tujuh ranjang kecil. Tidak ada orang. Putri
masuk, lalu berbaring di salah satu ranjang. Karena capai ia tertidur.
Putri Salju segera tertidur pulas. Ia tidak tau bahwa pondok itu
milik tujuh kurcaci yang bekerja di tambang sepanjang hari, mereka
pulang dan menyalakan tujuh lilin. “Astaga! Ada orang disini!” seru
salah satu kurcaci. Ia terkejut melihat Putri Salju tidur di ranjang.
Karena seruan itu, Putri Salju terbangun dan ketujuh kurcaci datang
mengerumuninya.
“Cantik sekali gadis ini!” kata mereka.
“Mengapa engkau datang ke tengah begini, anak manis?” Tanya salah
satu kurcaci dengan ramah. “Adakah sesuatu yang dapat kami lakukan
untuk menolongmu?”.
Putri Salju bercerita tentang Ibunya, ratu yang jahat. Setelah
bercerita, gadis itu menjadi sedih sehingga ia mulai menangis.
“Cup,cup,cuuupp....!” Kata si kurcaci yang baik itu. “Tinggalah bersama
kami. Disini engkau aman dari wanita jahat itu.”
Putri Salju dengan senang hati menerima tawaran itu.
Di istana, lagi-lagi Sang Ratu berdiri di depan cermin ajaibnya, ia tidak
tau kalau sebenarnya pemburu itu tidak menjalankan perintahnya.
Jantung yang diperlihatkannya adalah jantung binatang buruan, bukan
jantung Putri Salju. Sambil mengusap tangan dengan penuh rasa... (Lanjut ke Part 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar